Pendekatan Inquiry Apresiatif dalam Perubahan Positif di Sekolah

Pada saat ini, banyak kepala sekolah yang ingin melakukan perubahan positif di institusi pendidikan mereka. Salah satu contoh inspiratif adalah Pak Bintang, seorang kepala sekolah yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya. Dalam upayanya, Pak Bintang menghadapi berbagai tantangan, seperti nilai rendah yang diperoleh murid dan rencana sekolah yang tidak berjalan dengan baik. Namun, daripada hanya fokus pada kekurangan, ia berusaha membangun situasi yang positif secara psikologis.

Menggali Pertanyaan Positif

    Dalam proses perubahan, Pak Bintang mengajukan pertanyaan-pertanyaan positif. Contoh pertanyaannya adalah:

  1. "Bagaimana agar murid-murid kami belajar lebih baik?"
  2. "Bagaimana guru dapat mengembangkan praktik baik untuk menciptakan budaya sekolah?"

Pertanyaan-pertanyaan ini mencerminkan keinginan Pak Bintang untuk memanfaatkan potensi positif yang ada dalam sekolah.

Pendekatan Inquiry Apresiatif

Pendekatan yang digunakan oleh Pak Bintang dikenal dengan nama Inquiry Apresiatif. Pendekatan ini, yang dikembangkan oleh David Cooperrider, berfokus pada kolaborasi untuk menemukan hal-hal terbaik dan positif dalam konteks sekolah. Dengan menggunakan psikologi positif, pendekatan ini meyakini bahwa setiap individu memiliki potensi dan inti positif yang dapat dikembangkan.

Tahapan dalam Inquiry Apresiatif

    Untuk mencapai perubahan positif yang diharapkan, terdapat lima tahapan yang dapat diikuti:

  1. Define (Membuat Pertanyaan Utama)**: Pada tahap ini, rumuskan pertanyaan yang menjadi tujuan perubahan. Contohnya, "Bagaimana menguatkan kreativitas murid di sekolah?"
  2. Discover (Mengambil Pelajaran)**: Kumpulkan pengalaman positif dari kelas dan sekolah. Misalnya, melakukan wawancara dengan guru untuk mendapatkan contoh praktik baik yang dapat merangsang kreativitas murid.
  3. Dream (Gali Mimpi)**: Bayangkan kondisi ideal setelah perubahan terjadi. Misalnya, jika guru selalu mendorong kreativitas, murid akan mampu menghasilkan gagasan dan karya baru.
  4. Design (Merumuskan Rencana Tindakan)**: Rencanakan langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan. Ini bisa meliputi merancang pembelajaran yang mendorong kreativitas murid.
  5. Deliver (Mengatur Eksekusi)**: Tentukan langkah-langkah yang akan diambil, siapa yang terlibat, dan strategi yang digunakan.

Fokus pada Potensi

Dengan pendekatan Inquiry Apresiatif, Pak Bintang dan timnya dapat lebih fokus pada apa yang mereka miliki daripada pada kekurangan. Ini akan mendorong mereka untuk menggali potensi dan sumber daya yang ada dalam organisasi.

Mari kita dukung upaya positif ini dan mulai menerapkan pendekatan berpikir yang apresiatif di lingkungan sekolah kita! Dengan komitmen dan kolaborasi, kita bisa mencapai perubahan yang lebih baik untuk masa depan pendidikan.